Webinar Prodi Diploma 3 Akuntansi FEB UNIDHA  

[Rabu, 19 Agustus 2020], Prodi D3 Akuntansi FEB UNIDHA melaksanakan Webinar dengan Tema Vokasi Kuat Menguatkan-Indonesia “Tantangan dan Peran Pendidikan Vokasi Akuntansi”. Webinar ini dimoderatori langsung oleh Ketua Proram Studi D3 Akuntansi Nino Sri Purnama Yanti,S.E, M.Si, Ak,C.A. Narasumber webinar adalah pelaku pendidikan Vokasi di berbagai jenjang baik Sekolah Menengah (SMK), Pendidikan Tinggi Akuntansi serta Regulator Pendidikan Vokasi yaitu Adib Alfikri,S.E,M.Si, (Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat); Drs. Sururi, M.B.A., Ak.,C.A,C.PA (Ketua Forum Vokasi Akuntansi Indonesia); Drs.Rusmadi.M.Pd  (Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Padang); Ernawaty,SPd, (Ketua MGMP Akuntansi SMK Sumatera Barat) dan Drs.Rifda,S.ST (Ketua MGMP Akuntansi SMK Kota Padang).

Ketua Program Studi D3 Akuntansi UNIDHA menyatakan bahwa UNIDHA ingin ikut berperan dalam pengembangan pendidikan Vokasi khususnya di Sumatera Barat sesuai dengan tagline baru Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI “Vokasi Kuat-Menguatkan Indonesia” dengan salah satu hal yang menjadi fokus adalah menyempurnakan Link and Match dunia pendidikan dan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) agar terstruktur, dan berkelanjutan. Pendidikan vokasi yang meliputi SMK, pendidikan tinggi vokasi, dan lembaga pelatihan keterampilan harus bersinergi erat dengan dunia usaha dan  industry. Link and Match antara lain ditunjukkan dengan menyusun kurikulum sesuai dengan kebutuhan industri serta dunia kerja untuk menjawab kebutuhan skills dan kompetensi masa depan.

Webinar ini diikuti oleh 503 orang peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia yang terdiri dari Guru, Dosen, Mahasisiwa/Siswa dan Umum. Peserta mengikuti kegiatan ini melalui aplikasi Zoom Meeting dan live streaming YouTube. Dalam sambutannya untuk membuka acara Webinar Rektor UNIDHA Prof. Deddi Prima Putra Apt mengingatkan pentingnya peran lulusan Vokasi dan menyampaikan harapannya akan peningkatan peran Pendidikan Vokasi khususnya Akuntansi untuk menyiapkan lulusan yang professional, mampu bersaing dan memiliki keunggulan teknis dengan meningkatkan kolaborasi baik dengan dunia usaha dunia industri (DU-DI) maupun dengan pelaksana pendidikan vokasi.

Narasumber pertama Bpk. Joko Purnomo, S.Pd, M. Kom (Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat) mewakili Kepala Dinas  Pendidikan Sumatera Barat menyampaikan bahwa Dirjen Vokasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan saat ini sedang gencar melaksanakan “nikah masal” antara pendidikan vokasi dengan DU-DI. Untuk prodi yang memiliki daya serap rendah dan stagnan direncanakan akan dievaluasi dan ada kemungkinan akan ditutup, oleh karena itu semua kompetensi dasar pada Pendidikan Vokasi harus sinkron dan sepadan dengan keahlian yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri agar tingkat keterserapan tinggi. Untuk mendukung hal ini Dirjen Vokasi juga telah meluncurkan “Forum Pengarah Vokasi” yang didukung oleh lebih 2.600 perusahaan dalam pengembangan vokasi.

Narasumber kedua Drs. Sururi, M.B.A., Ak., C.A,C.PA (Ketua Forum Vokasi Akuntansi Indonesia); Drs.Rusmadi.M.Pd menyampaikan bahwa Revolusi Industri 4.0/5.0 selain menghadirkan ancaman besar terhadap bisnis konvensional sekaligus menghadirkan peluang besar terhadap proses bisnis berbasis digital termasuk peluang besar terhadap kesempatan kerja. Pendidikan Vokasi Akuntansi harus mampu mengembangkan kurikulum yang adaptif agar dapat menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan berkarakter kuat, mampu mengembangkan dirinya dan bisa beradaptasi terhadap perubahan sehingga tetap mampu bersaing karena sejatinya bidang akuntansi tidak akan punah.

Narasumber selanjutnya Drs.Rusmadi.M.Pd  (Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Padang); Ernawaty,SPd, (Ketua MGMP Akuntansi SMK Sumatera Barat); Drs.Rifda,S.ST (Ketua MGMP Akuntansi SMK Kota Padang) menyoroti masalah penguatan kualitas Pendidikan Vokasi Akuntansi Kejuruan karena dalam beberapa tahun terakhir keterserapan tamatan SMK Akuntansi di Dunia Usaha-Dunia Industri cukup rendah. Untuk itu sarana prasarana dalam “Teaching Factory” sebagai tempat tempat praktek siswa harus diperbarui termasuk software akuntansi yang digunakan. Selain itu hal yang harus diperhatikan lainnya adalah penguatan sertifikasi kompetensi keahlian di SMK khususnya di Sumatera Barat saat ini baru ada dua Tempat Uji Kompetensi (TUK) Teknisi Akuntansi yaitu SMK-N 2 Padang dan SMK-N 1 Payakumbuh.  Selain itu softskill bagi peserta didik juga harus ditingkatkan, bagaimana cara berkomunikasi, bekerja dalam tekanan dan berbagai softskill penunjang lainnnya. Tantangan terberat pendidikan vokasi saat ini diantaranya adalah mengubah cara pandang masyarakat dan dunia usaha/industri tentang pendidikan vokasi.  Untuk itu guru diharapkan memiliki pendekatan proaktif, pendekatan futuristik dan memilki keluwesan beradaptasi dengan perubahan lingkungan sehingga bisa menginspirasi siswa.